PERANG REBUTAN GUNUNG EMAS DISEKITAR SUNGAI EUFRAT

Meski selama sejarah negara Suriah, pemerintah Suriah selalu mengangap suku Kurdi Suriah sebagai bagian dari rakyat Suriah, tapi sebagian dari mereka memilih memberontak dan bergabung dalam milisi yang mereka sebut sebagai ‘Pasukan Demokratik Suriah’ (SDF).

Nafsu separatisme sebagian elit suku Kurdi itu makin membara karena merasa mendapat dukungan dan janji AS untuk membentuk negara sendiri, apalagi area yang mereka kuasai saat ini yang sebagian besar mereka rebut dari ISIS, adalah area yang kaya akan minyak dan gas bumi.

Jika tawaran untuk berdialog dan kembali menjadi bagian integral dari pemerintah Suriah terus mereka abaikan, bisa jadi pemerintah Suriah akan kehabisan kesabaran dan akan menggunakan opsi terakhir dengan kekuatan militer, seperti yang dikemukakan Presiden Assad.

Tapi opsi militer ini tentu beresiko tinggi, karena artinya Pasukan Suriah yang didukung Rusia akan berhadapan secara frontal tidak hanya dengan Pasukan Kurdi, tapi juga dengan pasukan AS yang mengamankan ladang-ladang minyak Suriah disekitar sungai Eufrat itu.

Perebutan gunung emas diSungai Eufrat sudah berlangsung sejak satu dasawarsa terakhir, dimulai oleh ISIS saat dulu mereka menguasai area Suriah timur laut yang minyaknya dikirim ke perbatasan Turki, kemudian di Suriah barat daya oleh militan dukungan Turki juga dikirim ke Turki yang masih berlangsung sampai kini, dan fihak lain adalah pasukan AS dan militan Kurdi yang minyaknya dikirim ke perbatasan Iraq.

_______________________________

SETIAP HARI MILITAN SDF MENCURI 14RIBU BAREL MINYAK SURIAH

Militan Pasukan Demokrat Suriah (SDF), yang didukung oleh AS, setiap hari mencuri 140.000 barel minyak mentah dari ladang minyak di provinsi timur laut Suriah, Hasakah, kata Gubernur Hasakah, Ghassan Halim Khalil kepada surat kabar Lebanon al-Akhbar pada hari Sabtu,

Dia menambahkan bahwa militan SDF menjarah minyak Suriah dengan berbagai cara, semua dengan keterlibatan dan dukungan pasukan AS yang dikerahkan ke wilayah itu.

Data intelijen yang dikumpulkan menunjukkan bahwa militan yang didukung AS itu setiap hari menggunakan truk tangki dari daerah Taramish di Tigris dan al-Malikiyah untuk menyelundupkan minyak Suriah ke negara tetangga Irak melewati penyeberangan ilegal al-Mahmoudiyah ke Irak.

Gubernur Suriah juga mengungkapkan bahwa pasukan AS telah memerintahkan militan SDF untuk tidak mengizinkan daerah yang dikuasai Damaskus mendapat kiriman minyak.

Khalil mengatakan bahwa sementara rakyat Suriah menderita karena cuaca dingin dan kelaparan, para militan yang didukung AS ini menjarah sumber minyak nasional Suriah.

Penjarahan minyak Suriah oleh AS pertama kali dikonfirmasi dalam dengar pendapat Senat antara Senator Republik Carolina Selatan Lindsey Graham dan juga Menlu AS Mike Pompeo Juli lalu.

Pompeo saat itu mengkonfirmasi untuk bahwa sebuah perusahaan minyak AS akan mulai bekerja di Suriah Timur Laut, yang dikendalikan oleh SDF, yang merupakan aliansi militan Kurdi yang beroperasi diwilayah Suriah Utara dan Timur.