top of page
line.png

MILYARAN KEMATIAN AKIBAT KELAPARAN PASKA PERANG NUKLIR

Diperbarui: 3 Okt 2022


Hiroshima 24 jam setelah ledakan 1945 – foto oleh :Satsua Nakata

Sebuah studi yang baru dirilis 15 Augustus 2022 kemarin memperingatkan tentang dampak sangat buruk dari perang nuklir, khususnya terhadap ketersediaan pangan dunia yang akan menyebabkan manusia mati tidak hanya karena dampak langsung dari ledakan, nuklir tapi karena kelaparan.

Para peneliti memperkirakan lebih dari 2 miliar orang akan mati hanya karena perang nuklir antara India dan Pakistan, dan lebih dari 5 miliar bisa mati karena perang antara Super power, termasuk akibat dampak kelangkaan pangan yang ditimbulkannya.

Penelitian mempertimbangkan bagaimana enam skenario berbeda yang akan mempengaruhi iklim global.

Skenario terkecil mewakili perang antara India dan Pakistan yang melibatkan pertukaran 100 bom seberat 15 kiloton, yang akan meluncurkan 5 miliar kilogram asap ke atmosfer.

Skenario terbesar yakni antar super power akan mewakili saling serang dengan 4.400 bom seberat 100 kiloton yang melibatkan 7 Negara, yang akan menciptakan 100 miliar kilogram asap nuklir.

Dalam skenario perang terkecil (India Vs Pakistan), diperkirakan sekitar 27 juta orang akan langsung terbunuh oleh ledakan, dan 255 juta orang akan kelaparan pada tahun kedua setelah perang. Ini belum termasuk konsekuensi lain seperti kerusakan infrastruktur, kontaminasi radioaktif, dan menurunnya panas yang rata-rata 8 persen secara global.

Skenario perang terbesar akan langsung membunuh 360 juta orang dan membuat  lebih dari 5 miliar orang bisa mati karena ketiadaan pangan.

Negara-negara bersenjata nuklir di garis lintang yang lebih tinggi di belahan bumi utara, termasuk AS, Inggris, Prancis, Rusia, dan China, akan mengalami penurunan suhu terbesar disemua skenario, dimana menurunnya suhu akan berdampak yang lebih besar pada pertanian daripada di daerah tropis.

Studi itu memperkirakan, dalam konflik nuklir antara dua negara adidaya, maka lebih dari 5 miliar orang akan mati termasuk karena kelaparan.

Mereka menentukan ini dengan melakukan simulasi perang yang memperkirakan bahwa penyebaran asap akan menghalangi sinar matahari mencapai bumi, yang akan memicu “nuclear winter” atau suhu dingin diseluruh dunia.

Data tersebut dimasukkan ke dalam Community Earth System Model, alat prakiraan iklim yang digunakan oleh National Center for Atmospheric Research.

Hal ini memungkinkan mereka untuk memperkirakan hasil panen menurut negara, bersama dengan perubahan pada padang rumput untuk ternak dan perikanan laut.

Peneliti kemudian memodelkan bagaimana pendinginan suhu planet bumi yang dihasilkan dan juga efek lain, seperti perubahan curah hujan yang akan mempengaruhi hasil panen dan perikanan laut di setiap negara.

Bahkan skenario perang nuklir skala terkecil (India Vs Pakistan) akan menjadi bencana bagi pasokan makanan global, yang bisa membuat jutaan orang mati kelaparan.

Mereka memperkirakan bahwa produksi kalori rata-rata dunia akan berkurang 7% dalam waktu lima tahun, yang akan menjadi perubahan terbesar sejak Organisasi Pangan dan Pertanian mulai membuat catatan pada tahun 1961.

Setelah perang nuklir antara Rusia dan AS, jumlah makanan yang diproduksi secara global akan berkurang 90% dalam 3 hingga 4 tahun, dan 75% populasi yang tersisa akan kelaparan dalam 2 tahun.

Studi ini juga melihat kebijakan mitigasi potensial, seperti memanfaatkan biji-bijian yang biasa untuk makanan ternak sebagai sumber makanan manusia, dan meningkatkan operasi penangkapan ikan. Meski, faktor-faktor tersebut tidak berdampak signifikan pada pasokan pangan global.

“Misalnya, lapisan ozon akan dihancurkan oleh pemanasan stratosfer, yang aka menghasilkan lebih banyak radiasi ultraviolet di permukaan, jadi kita perlu memahami dampak itu pada pasokan makanan.” kata Lili Xia, penulis utama studi tersebut.

Postingan Terkait

Lihat Semua

*SAFWAN, kau bahagia, aku bahagia*

Pernikahan, kawin, adalah tema yang hampir selalu aku sukai dalam setiap  percakapan. Bukan apa2 . karena pernikahan terlalu indah. Nikah adalah hal paling ditunggu siapa saja. Manusia mungkin bersedi

bottom of page