ILMUWAN SWEDIA PERINGATKAN AKAN MUNCULNYA PANDEMI VIRUS BARU

Seorang profesor penyakit menular di Universitas Uppsala, Swedia, Profesor Björn Olsen, telah memperingatkan akan munculnya pandemi baru diwaktu mendatang, yang dipicu oleh jenis virus influenza baru.

Menurut Prof. Olsen, ruang lingkup dan dampak dari pandemi yang akan datang itu mungkin akan menyaingi kasus COVID-19, dimana akan ada jutaan kematian, penguncian yang berlangsung lama, dan pembatasan yang tak terhitung jumlahnya pada perjalanan dan kehidupan publik.

Sebagai perbandingan, maka pandemi korona ini hanya akan seperti belaian manis (dibandingkan dengan pandemi yang akan datang itu), kata Björn Olsen diTV nasionl Swedia SVT.

Olsen juga menyebut : bahwa kemunculan pandemi (baru) itu sudah dekat, dan dia yakin penyakit itu akan dipicu oleh jenis virus flu, yang akan menjadi sesuatu yang bisa sangat bermasalah.

(Jenis virus) Flu adalah sangat menular. Jadi, jika (yang akan muncul itu) adalah jenis flu baru yang kita tidak memiliki ‘kekebalan kawanan’ sama sekali, maka dia akan dapat menyebar lebih cepat ke semua kelompok umur yang berbeda, kata Olsen.

Sebagai penjelasan yang paling mungkin bagi beberapa pandemi terbaru seperti Ebola, Zika, dan COVID-19, dimana virus itu bisa “meloncat” (bermutasi untuk bisa menular) antar spesies, dari hewan liar ke manusia, Profesor Björn Olsen mendesak untuk membatasi potensi paparan dan memperingatkan bahaya yang terkait aktifitas di Pasar basah.

Kerusakan Alam Jadi Kambing Hitam

Sementara virus yang ditularkan dari hewan ke manusia diyakini telah menjadi makin umum, karena manusia terus merusak alam yang belum tersentuh, Olsen memperingatkan bahwa Pasar makanan bisa menimbulkan bahaya tertentu.

Melalui Pasar basah yang menjual hewan liar yang disembelih dalam jumlah besar, risiko virus untuk meloncat antar spesies dan menginfeksi manusia akan sangat besar.

Penjelasan yang paling mungkin untuk beberapa pandemi terbaru di dunia seperti Ebola, Zika, dan COVID-19 adalah, bahwa virus itu telah mampu menular dari hewan liar ke manusia.

“Pasar makanan adalah masalah kesehatan masyarakat yang sangat besar. Bukan hanya bagi keanekaragaman hayati”, kata Björn Olsen.

Sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona, Olsen menyarankan untuk membatasi paparan pada hewan yang berpotensi dapat menginfeksi manusia, termasuk beralih ke daging yang diproduksi secara lokal.

Menurutnya, “Jika kita mencoba lebih memilih makan produk lokal, titik kontak pandemi yang baru akan berkurang. Tapi kita juga membutuhkan sistem pemantauan, dimana Anda harus mengejar virus bermasalah itu dengan pengambilan sampel yang lebih agresif”.

Perhatian Untuk Asia dan Afrika Barat

Sejauh ini, Asia telah menjadi fokus internasional sebagai area di mana beberapa pandemi baru-baru ini berasal sepert SARS dan COVID, tetapi sebuah laporan baru menunjukkan Afrika Timur dan Barat bisa menjadi sarang krisis pandemi berikutnya.

Diarea ini (Asia dan Afrika), kota berkembang begitu pesat, hutan hujan dirusak, dan perubahan iklim akibat penebangan hutan untuk membukai lahan pertanian baru. Manusia dan hewan semakin berdesakan.

Secara khusus, urbanisasi yang cepat dan pertumbuhan populasi yang cepat, di samping perubahan iklim, telah membuat para peneliti memilih kota-kota pesisir di Afrika Barat sebagai titik pusat krisis pandemi berikutnya.

Tentang Sosok Prof. Olson

Profesor Björn Olsen sebelumnya muncul sebagai kritikus setia terhadap pendekatan pemerintah Swedia dalam memerangi virus corona.

Olsen mengklaim bahwa pihak berwenang Swedia telah gagal memahami keseriusan situasi tersebut, dan dia mengulangi kritiknya beberapa kali, dan menunjukkan bahwa pandemi ini tidak ditangani dengan cukup baik yang memungkinkan penyebaran yang potensial bisa dihindari.

Secara khusus, dia mengecam strategi awal Swedia untuk mencapai kekebalan kelompok sebagai “berbahaya dan tidak realistis”. Sejauh ini, COVID-19 telah menelan hampir 2,8 juta kematian di seluruh dunia.