top of page
line.png

ALIANSI MILITER ARAB-ISRAEL-AS RESMI TERBENTUK


Pusat Komando atau Central of Command (CentCom) AS telah resmi memasukkan Militer Israel kedalam wilayah Komandonya. Karena beberapa negara Arab Teluk yang ditempati Basis Militer AS telah secara resmi menormalisasi hubungan dengan Israel, maka dengan demikian Aliansi Militer Arab-Israel-AS telah resmi terbentuk.

Makna penting dari keputusan Dinald Trump dihari-hari akhir masa jabatannya itu adalah, bahwa serangan koalisi AS-Israel-Arab sudah semakin dekat.

Puluhan tahun lalu negara-negara Arab itu hanya mau ditempati Basis militer AS dan masuk sebagai bagian dari CentCom jika Israel tidak dimasukkan.

Kini, setelah mereka secara resmi meresmikan normalisasi hubungan dengan Israel, dan kemudian AS memasukkan Israel ke CentCom, maka negara-negara Arab Teluk itu tidak sadar telah masuk jebakan perangkap Israel. Sebuah perangkap adu domba antar negara muslim terbesar dan terakhir diakhirzaman untuk bersama menyerang Iran.

Basis-basis Militer AS dinegara Arab teluk itu telah puluhan tahun lalu ada di Arab Saudi, Qatar, Bahrain, UEA, Kuwait, Oman dan Iraq.

Diantara Basis-basis Militer AS di Teluk, pangkalan Udara AS Al Udeid di Qatar adalah yang sudah sejak lama menjadi bagian dari CENTCOM AS.

INI PETA MARKAS MILITER AS ISRAEL DI TIMUR TENGAH:


Sebagai salah satu keuntungan (jebakan) israel dari normalisasi hubungannya dengan negara-negara Arab, kini Dephan AS bisa secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan memasukkan Israel dalam Komando Pusatnya, atau CENTCOM.

Pentagon menyebut langkah tersebut sebagai “tanda adanya perubahan situsasi politik di Timur Tengah”.

CENTCOM, adalah salah satu dari 11 komando tempur terpadu dari Dephan AS, yang bertanggung jawab atas komando dan kendali semua pasukan militer AS di Timur Tengah, termasuk Mesir, serta Asia Tengah dan sebagian Asia Selatan.

Pada saat dibentuknya CENTCOM pada tahun 1983, sebagian besar negara di dalam wilayah teluk tidak setuju memasukkan Israel, karena tidak mungkin mengadakan latihan militer dan operasi aktual bersama antara negara Yahudi itu dan sebagian besar negara (Arab) anggota lainnya. Saat itu Israel dimasukkan dalam tugas Komando Eropa – AS, yang bermarkas di Jerman.

Mengingat hubungan Israel dengan Rusia (yang menegang) di Asia Tengah, perjanjian damai 1994 dengan Yordania, dan perjanjian normalisasi hubungan Israel dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain, maka situasinya sekarang sudah sangat berbeda.

“Meredanya ketegangan antara Israel dan tetangganya negara-negara Arab setelah Perjanjian Abraham, telah memberikan kesempatan strategis bagi AS untuk menyelaraskan mitra utamanya (negara arab teluk) untuk melawan ancaman bersama (Iran) di Timur Tengah,” kata Dephan AS dalam sebuah pernyataan.

“Israel adalah mitra strategis terkemuka bagi AS, dan ini akan membuka peluang tambahan bagi kerja sama dengan mitra Komando Pusat AS, sambil mempertahankan kerja sama yang kuat antara Israel dan sekutu kami diEropa.”

Kata “ancaman bersama” yang dirujuk dalam pernyataan itu adalah Iran, yang hubungannya dengan Pemerintahan AS makin menegang sejak Presiden Donald Trump pada 2018 menarik diri dari Perjanjian nuklir 2015 yang disepakati antara Iran dan negara-negara P5 + 1, yaitu lima anggota tetap DK PBB ditambah Jerman.

Apa saja yang dilakukan CENTCOM dan mengapa memasukkan Israel menjadi penting?

Ketika didirikan, CENTCOM mengambil alih Satuan Tugas Gabungan Penyebaran Cepat (Rapid Deployment Joint Task Force), yang dibentuk pada tahun 1979 sebagai kekuatan bergerak yang dapat dikerahkan ke wilayah konflik di luar AS, yang secara teratur diperlukan ke Eropa dan Korea Selatan.

CENTCOM didirikan setelah terjadi krisis penyanderaan diKedubes AS di Iran dan pada awal perang Iran-Irak. Markas utama Centcom berada di Pangkalan Angkatan Udara MacDill di Tampa, Florida.

Pusat Komando tersebut sekarang juga memiliki markas besar di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar. Dan AS juga memiliki pangkalan di wilayah Bahrain, Uni Emirat Arab dan Qatar, serta sekitar 2.500 tentara di Irak yang jumlahnya hampir sama pasuka AS di Afghanistan.

Prioritas wilayah komando CENTCOM saat ini meliputi:

  1. Membendung kekuatan Iran.

  2. Penyelesaian konflik di Afghanistan.

  3. Mempertahankan ‘propaganda’ bahwa telah mengalahkan ISIS di Suriah dan Irak.

  4. Melawan ancaman Drone yang digunakan untuk mengangkut barang selundupan, bahan kimia, atau bahan peledak / senjata lainnya.

  5. Membatasi penyebaran senjata keorang-orang terlantar dan pengungsi.

CentCom telah terlibat dalam banyak operasi regional di Timur tengah sejak tahun 1990-an hingga hari ini, seperti Operasi Badai Gurun, Memberikan perdamaian, Operasi Pengawasan Selatan, Operasi Pengawasan Utara, Operasi Kewaspadaan Pasukan, Operasi Desert Strike, Operasi Desert Thunder (I dan II), dan Operasi Desert Fox, Operasi Pulihkan Harapan di Somalia, Operasi Desert Focus , Operasi Inherent Resolve di Iraq.

Kelompok-kelompok pro-Israel selama bertahun-tahun telah meminta Pentagon untuk memasukkan Israel ke dalam CENTCOM untuk bekerja sama dalam perang melawan Iran, lapor The Wall Street Journal.

Langkah itu dapat memperkuat hubungan Israel dengan negara-negara Arab yang baru-baru ini menormalkan hubungan, dan itu akan mendorong lebih banyak kerja sama antara Israel dan negara-negara Teluk dalam memerangi ancaman yang mereka lihat dari Iran, kata laporan itu.

Joe Biden, yang akan mengambil alih pemerintahan minggu ini (20/1), belum berkomentar tentang pengumuman tersebut.

Ini bukan pertama kalinya CENTCOM bekerja dengan Israel. CENTCOM telah melakukan beberapa latihan gabungan Enduring Lightning dengan Israel menggunakan F-35, termasuk tiga latihan serupa pada tahun 2020.

Dimasukkannya Israel di bawah CENTCOM memang menimbulkan masalah potensial, yaitu :

Apa yang akan terjadi jika hubungan antara Yerusalem dan negara-negara Arab di kawasan itu memburuk atau gagal sama sekali?

Perlu juga dicatat bahwa negara Teluk Arab yang paling berpengaruh,yaitu Arab Saudi, belum menormalisasi hubungan dengan negara Yahudi tersebut.

Alasan kemungkinan potensi memburuknya hubungan antara Israel dan negara-negara Arab di wilayah tersebut , seperti diantaranya perselisihan yang masih terjadi antara Israel dan Palestina, serangan Israel yang berkelanjutan di Suriah, dan kekhawatiran pihak negara-negara Arab yang harus berbagi data intelijen dengan AS.

Sebuah RUU yang diperkenalkan bulan lalu oleh tujuh senator Republik, berjudul Israel CENTCOM Reclassification Act, mengharuskan Dephan AS untuk mempelajari pemindahan komando Israel dari EUCOM (Komando AS di Eropa) ke CENTCOM.

RUU itu tekah dikirim ke Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS untuk dipertimbangkan pada 8 Desember 2020.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz memuji keputusan untuk memindahkan Israel ke CENTCOM, dia menyebut :

“Saya senang setelah berminggu-minggu dialog antara lembaga pertahanan kami, termasuk dengan mantan Menhan Dr. Mark Esper dan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley, Pentagon telah measukkan militer Israel ke CENTCOM, yang mencakup negara-negara lain di Timur Tengah, “Perubahan ini akan semakin meningkatkan kerja sama antara IDF dan Angkatan Bersenjata AS dalam menghadapi tantangan regional, bersama dengan teman-teman (Arab) lain yang memiliki kepentingan yang sama (untuk melawan Iran).”

Postingan Terkait

Lihat Semua

*SAFWAN, kau bahagia, aku bahagia*

Pernikahan, kawin, adalah tema yang hampir selalu aku sukai dalam setiap  percakapan. Bukan apa2 . karena pernikahan terlalu indah. Nikah...

Comments


mau terima berita akhir zaman setiap hari di email kamu? GRATIS!^^

Thanks for submitting!

bottom of page